Minggu, 23 Januari 2011

Manusia Seutuhnya

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelumnya saya ingin meminta maaf kerena Entri ini seharunya sudah di buat beberapa waktu yg lalu.
Munkin kah terlambat? sekali lagi saya mohon maaf. Tapi satu yg bisa saya ingatkan kalau manusia tempat dari kesalahan dan kekhilafan. 

Beberapa waktu lalu saya menjelaskan tentang manusia dan potensinya yaitu Hati(rohani), akal, dan jasad (jasmani).  Dan di sini saya ingin menjelaskan tentang manusia yang seutuhnya dimana manusia menggunakan rohani akal, dan jasmaninya sebagaimana manusia seutuhnya.

Telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna, tapi bisa kita bandingkan, kemampuan fisik hewan banyak yang melampaui manusia, seperti burung yang bisa terbang, badak yng kuat dan hewan - hewan lainnya. Maka dari itu manusia di beri akal dan dapat berfikir untuk melampauinya, banyak hal yang terjadi, banyak keinginan yang tercipta sehingga manusiapun ingin melampaui semuanya, tapi jika tidak menggunakan hati itu semua hanya akan berakibat atau dawal dari kehancuran.
Secara sederhana menjadi manusia seutuhnya didefinisikan sebagai memiliki life balance, sebuah kehidupan yang seimbang dan harmonis di ke-empat area kehidupan : yaitu kehidupan pribadi, kehidupan kerja atau professional, kehidupan keluarga dan kehidupan sosial.
Dan ada empat kebutuhan dasar yang juga sekaligus merupakan indikator tingkat keberhasilan dari setiap area kehidupan, yaitu kebutuhan tingkat fisik, mental, sosial dan spiritual.

Pada umumnya kita mengukur keberhasilan pada tingkat fisik, berupa materi yang didapat. Walaupun ini penting, tetapi bukan satu-satunya, dan juga bukan yang terpenting, ada kebutuhan lain yang kadang kita tidak pikirkan, tetapi memiliki dampak yang sangat besar dalam membentuk manusia seutuhnya, yaitu:

MENTAL (pengalaman dan pembelajaran)
SOSIAL (persahabatan, pengakuan sosial, reputasi, dll)
SPIRITUAL (hasil karya yang memberikan manfaat besar dan jangka panjang, baik bagi diri sendiri, keluarga, rekan kerja, perusahaan maupun lingkungan sosial – sebuah prestasi luar biasa / master piece / maha karya, yang akan membuat seseorang dikenang – bahkan lebih panjang dari usianya)

Pada umumnya setiap proses kerja di mulai dari tingkat paling bawah, yaitu tingkat fisik. Hal-hal yang difokuskan pada tingkat fisik berupa: uang, waktu, tenaga. Hasil yang didapat pada tingkat fisik berbentuk materi. Jika ukuran keberhasilan dalam pekerjaan hanya menggunakan ukuran fisik atau materi, keberhasilan akan sangat terbatas.

Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi diukur pada tingkat mental (peningkatan pengetahuan yang significant), sosial (membangun kerjasama sinergistik di dalam team) dan tingkatan yang tertinggi yaitu tingkat spiritual (mencapai kesuksesan bersama dan memberikan manfaat bagi banyak orang - dalam jangka panjang).

Berdasarkan empat tingkat kebutuhan di atas, Steven Covey dalam bukunya Building a Highly Effective Family membagi sukses dalam tiga tingkatan, yaitu :
1. Survival – keberhasilan tingkat fisik.
2. Success – keberhasilan tingkat fisik, mental & sosial.
3. Significant – keberhasilan di keempat tingkat : fisik, mental, sosial & spiritual.
Dengan itu semua bisa di katakan manusia Seutuhnya adalah manusia yang dapat memaksimalkan kinerja dari Jasmani, Rohani, dan akal atau kecerdasan. Ketika manusia  itu sendiri tidak bisa memanfaatkan apa yang telah di berikan Tuhan kepada kita, maka kita tidak bisa di katakan sebagai manusia yang seutuhnya, karena manusai yang seutuhnya akan mengunakan semua yang di berikan dengan baik, tidak menggunakannya untuk sesuatu yg sebaliknya, dan yang terpenting jika kita menggunakannya dengan baik itu berarti kita bersyukur dan dapat berterima kasih pada Tuhan Allah SWT sang pencipta. Besyukur lah!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber : http://sk-sk.facebook.com/topic.php?uid=110912243059&topic=9515